Selasa, 02 September 2014

Motor Pemadam Balakarcana

     Saat jalan-jalan ke salah satu mall di kota Samarinda, berdekatan dengan show room mobil pada bagian depan ketemu dengan motor pemadam ini. Saya tertarik untuk memotretnya, langsung saja temen saya mengambil posisi dengan narsis hehehehehe...
     Tapi bukan modelnya yang mau saya bahas karena jauh lebih gagah motornya... Sori bro... Saya kembali mengingat peristiwa saat masih SD, mungkin sekitar kelas 4 atau 5. Malam itu tepat sebelum lebaran pada tengah malam, kami dikejutkan dengan teriakan kebakaran dan suara sirine meraung-raung seperti mau perang saja. Saya pun turun dari ranjang tingkat, saat itu gelap karena lampu padam maka saya meraba-raba dinding.
     Diluar rumah sudah tampak orang berlarian mengangkat barang, saat sampai depan rumah lalu saya lihat api sudah membumbung tinggi. Sesaat saya pun terpana menatap api yang tinggi, lalu terdengar teriakan orang agar saya segera lari, ku lihat bapat mengambil beberapa barang untuk diselamatkan. Saya pun membantu mengangkat barang didepan mata sebisa saya, kalo dipikir itu barang lebih berat dari ukuran tubuh saya sendiri, mungkin karena panik jadi kuat.
     Saat menunggu di Langgar dekat rumah, api baru padam menjelang subuh dan ratusan rumah habis terlalap api. Jangan ditanya bagaimana kesedihan kami pada hari lebaran rumah habis terbakar, ternyata waktu itu pemadam kesulitan masuk lokasi kampung kami karena jalanan sempit. Jalanan sempit berbentuk gang inilah yang selalu menjadi masalah hingga sekarang.
     Bertahun-tahun saya di Samarinda sebelum akhirnya ke Jogja untuk kuliah, bencana yang sering terjadi di Samarinda adalah kebakaran rumah dengan berbagai macam penyebab. Kebakaran sering terjadi saat musim kemarau dimana suhu menjadi sangat panas yang memudahkan api menyala. Dan permasalahan yang dihadapi selalu sama, jumlah personel yang terbatas, armada yang sedikit dan jalan masuk yang sempit.
     Saat ini ketika saya kembali ke Samarinda sudah banyak relawan pemadam kebakaran swadaya masyarakat. Saya sangat salut pada perjuangan Mereka yang tiba-tiba meninggalkan pekerjaan saat ada panggilan kebakaran. Dengan keberadaan motor seperti ini semakin mempermudah kerja sukarelawan dan dapat memperkecil rumah yang terbakar, dan itu terbukti dengan jumlah rumah terbakar yang tidak sampai hitungan sepuluh dibandingkan zaman saya dulu...
Salut buat sukarelawan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar