Senin, 29 Juli 2013

When Samarinda Go Green

     Kapan Samarinda jadi kota hijau? Atau setidaknya kapan Samarinda jadi kota yang bersih? Kapan ya??? Saya rasa banyak warga Samarinda menginginkan kota ini menjadi bersih, nyaman, hijau, sedikit debu dan bebas banjir. Dulu sewaktu saya masih Sekolah Dasar di SD 004 Teluk Lerong Ilir sekitar tahun 80~an, Kota Samarinda jarang sekali kena banjir apalagi banyak debu, banjir hanya datang masuk kampung teluk lerong ato sekarang Raudah jika bulan purnama dan hujan turun sehari penuh. Dan itu pun sangat jarang sekali terjadi banjir, jika sekarang hujan di sehari saja maka dibeberapa wilayah akan banjir, seperti depan Lembuswana, setelah perumahan Alaya, jalan A. Yani dan tempat lain.
     Lalu jika tidak hujan, musuh utama yang sering dihadapi adalah debu, wow dikota ini debunya sungguh luar biasa banyaknya, apalagi jika lewat jalan P.M. Noor naik motor pakaian cepat sekali kotornya. Padahal di beberapa ruas jalan tertentu yang mungkin karena dekat rumah pejabat, ini mungkin loh ya.... petugas kebersihan hampir tiap pagi2 sekali membersihkan jalanan yang banyak pasirnya, bahkan pernah saya liat debu jalanan itu kalo dikumpulkan satu tempat sampah besar yg mereka bawa itu bisa penuh. Saya sendiri gak tau darimana datangnya tanah2 itu, ada kemungkinan karena banyaknya bukit-bukit yang dikeruk lalu tanahnya dibawa trus lalu jatuh ke jalan, dijalanan terbawa ban mobil dst.... biarlah ini menjadi Pe eR Dinas Kebersihan dan Tata Kota...
     Tapi ada satu hal yang mengelitik hati saya setiap kali saya antar jemput istri kerja, lalu sesekali terlihat ada petugas yang mengeruk tanah dari dalam selokan ato parit, kemudian diletakkan dipinggir jalan. Dalam hati saya berterima kasih kepada Dinas Kebersihan, karena saat musim panas mereka rajin banget membersihkan selokan. Mungkin saat musim hujan sudah gak ada lagi yang mampet dan banjir. Cuma... ini minusnya, tanah bekas selokan tadi dibiarkan saja gak ada yang mengambilnya selama beberapa hari, kemudian suatu kali hujan turun mendadak, tau kan apa yang terjadi selanjutnya... tanah tadi kembali masuk selokan... sepertinya buang2 tenaga buat membersihkan selokan... entah kapan saya liat petugas memasukkan ke dalam karung tanah tadi walaupun gak semuanya, penyakit lamanya kumat lagi... gak diambil!
     Samarinda menjadi kota hijau memang membutuhkan waktu juga kesadaran dari masyaraskat itu sendiri juga dari Pemda. Gak bisa semua diserahkan pada Dinas terkait karena sudah merasa membayar pajak, harus ada feedback yang terukur dari masyarakat dan Pemda. Kemudian kita belajarlah membuang sampah sembarangan, perhatikan saat banjir... sampah terbanyak adalah minuman gelas dan botol plastik. Sebagian dari kita lebih senang melempar sampah gelas dari dalam mobil daripada menyimpannya lalu membuang ke tong sampah, ada juga dari pengendara motor yang menjatuhkannya disembarang tempat. Mungkin ada anggapan kalo sudah ada petugas yang membersihkan, dan mereka dibayar dari uang pajak kita. Jika pola pikir dan perilaku kita seperti itu maka pertanyaan Kapan Samarinda Jadi Kota Hijau?? Rasanya masih lama lagi.....

Salah satu penampakan karung berisi tanah dari selokan dan belum diangkut secepatnya - Jln A. Yani



Stadion setelah adanya even tampak sampah berserakan terutama bekas minuman

Jumat, 26 Juli 2013

Jangan Biarkan Anak Dibawah Umur Naik Motor

     Sebenarnya saya bukan pengamat lalu lintas ato pakar keamanan berkendara yang baik, saya hanya suka memperhatikan sekaligus prihatin saja melihat anak dibawah umur naik motor. Sering kali saat saya mengantar istri ke kantor ato menjemputnya pulang, melihat anak-anak naik motor di jalanan tanpa menggunakan helm, pastinya mereka tidak memilik SIM karena belum cukup umur. Apalagi mereka melalui jalan yang biasa dilalui kendaraan besar roda 6, gilanya mereka suka ngebut lalu zig zag dan sedikit jumping. Kadang saya berpikir apa mereka ini termasuk Gatot Kaca berotok kawat bertulang besi, apa orang tua mereka bangga anak mereka bisa naik motor??? Apakah para orang tua yang mampu membeli motor membiarkan anak-anak mereka berkeliaran dijalanan??? Apakah para orang tua tidak takut jika anaknya mengalami kecelakaan dan fatalnya bisa cacat atau kehilangan nyawa???
     Semua pertanyaan itu muncul dikepala saya sambil miris melihatnya, apalagi jika kita membaca berita kecelakaan yang melibatkan anak-anak, tentu perasaan miris akan muncul. Kadang memang penyesalan itu datangnya terlambat, saya dulu pernah kerja di Rumah Sakit Panti Rapih Jogjakarta, pada suatu ketika saya mendengar seorang ibu menangis menjerit-jerit di ruang IGD. Setelah beberapa lama saya mendapatkan cerita dari perawat yang bertugas saat itu, katanya si ibu itu menangis krn kehilangan putra semata wayangnya karena kecelakaan. Si ibu tadi saat menyesal sekali telah membelikan anaknya sepeda motor, waktu itu si anak memaksa ibunya membelikan motor jika tidak dikabulkan akan membakar rumah. Akhirnya dengan menjual beberapa sapi miliknya anaknya membeli motor sport, malang bagi si anak karena ia tak lama merasakan nikmatnya naik motor sport lalu menghadap Sang Pencipta. Dalam tangisannya si ibu menjerit sambil berkata "lebih baik kamu bakar rumahku daripada kehilangan kamu" tapi penyesalan selalu datang terlambat.
     Hanya sedikit orang tua yang tegas pada anaknya tapi banyak yang bangga anaknya bisa naik motor, bagi para orang tua juga bisa jadi simbol kebanggaan sekaligus nampang kalo sudah kaya. Silahkan memilih jalan mana yang mau ditempuh buat anak-anaknya.......

Rabu, 24 Juli 2013

Tugu Jogja

Tugu Yogyakarta
Siapa yang gak kenal Tugu Kota Jogja ini, setiap tahun saat musim liburan panjang akan banyak turis lokal memotret Tugu yg satu ini, apalagi bisa menyentuh dan sedikit narsis didepan Tugu Jogja ini bisa jadi oleh-oleh buat cerita "ini loh bukti aku sudah sampai Jogja". Kota yang menyenangkan buat kuliah dan berlibur ini akan selalu ku rindukan.... dan foto ini diambil dengan menggunakan kamera handphone Sony Ericsson C702 dengan mode panorama, hasilnya memang tidak full kemampuan panorama karena ada bagian yang blackout. Dengan sentuhan sotoshop 3 jurus control H, I & J lalu hasilnya seperti nampak diatas.